post

NBA Peluang Nikola Jokic Meraih MVP NBA Keempat

Nikola Jokic telah menjalani satu dekade di NBA dengan dominasi selama tujuh musim terakhir. Pemain Denver tersebut diperkirakan masih tetap berada di jajaran teratas pemain terbaik pada NBA 2025-2026. Bahkan Analis ESPN Tim Legler menyebut Jokic masih jauh dari kata tamat dalam pembicaraan MVP.

Legler memprediksi bahwa Jokic akan selalu menjadi pesaing sejati untuk memperebutkan trofi Michael Jordan. Hal itu berdasarkan keterampilan unik Jokic dan kemampuannya dalam mendominasi liga.

“Musim lalu, Jokic menjalani musim yang luar biasa bersejarah, dan ia tidak memenangkan MVP. Ia menjalani salah satu musim terbaik secara statistik dalam sejarah liga, dan kemudian kalah dari pemain yang memang pantas mendapatkannya. Tetapi saya pikir peluang Jokic meraih MVP belum tertutup,” ujar Legler dalam All-NBA Podcast bersama Adam Mares.

Jokic mulai meramaikan jajaran MVP sejak musim keempatnya di NBA. Pemain asal Serbia itu selalu menjadi finalis MVP dalam lima musim terakhir. Tiga kali menang dan sisanya sebagai runner up.

Termasuk dalam MVP NBA 2025. Jokic kalah dari Shai Gilgeous-Alexander yang memperoleh 71 suara untuk posisi pertama dengan 913 poin. Sedangkan Jokis meraih 29 suara dengan 787 poin.

Kekalahan yang lain pada perebutan MVP NBA 2023. Joel Embiid memenangkan gelar tersebut dengan 73 suara posisi pertama. Jokic menjadi runner up dan pada musim yang sama, ia membawa Denver Nuggets memenangkan gelar NBA.

Jokic mengoleksi tiga MVP NBA. Ia satu-satunya pemain dalam sejarah Nuggets yang memenangkan MVP. Jumlah trofi itu sama dengan milik Magic Johnson, Larry Bird, dan Moses Malone.

Jokic menjadi pemain yang menonjol pada NBA 2024-2025 dengan menempati posisi ketiga top skor (29,6), ketiga rebound (12,7), dan kedua asis (10,2). Ia menjadi pemain ketiga dalam sejarah yang mencatat rata-rata tripel-dobel setelah Oscar Robertson dan Russell Westbrook.

Selain itu, NBA 2025-2026 bisa menjadi musim bersejarah bagi Jokic. Ia menatap peluang untuk menggeser Westbrook sebagai pencetak tripel-dobel sepanjang masa. Jokic memiliki 164 tripel-dobel. Terpaut 17 tripel-dobel dengan Robertson. Sedangkan Westbrook dengan total 203 tripel-dobel.

post

NBA Tyrese Haliburton Ngotot Bermain di Gim 7 Karena Kevin Durant

Tyrese Haliburton mengalami cedera Achilles di Gim 7 Final NBA 2025. Pemain Indiana Pacers itu memang sedang dalam kondisi tidak 100 persen di babak final karena sedang bermasalah di kakinya.

Cedera Achilles itu seakan menjadi puncaknya. Penampilan Haliburton sudah terganggu sejak Gim 5 karena cedera betis. Itu membuatnya gagal mencetak tembakan. Haliburton tetap memaksa untuk tampil di gim berikutnya.

Dalam siniar Impaulsive bersama Logan Paul, Haliburton mengaku sudah tahu risiko bahwa ia bisa mengalami cedera parah jika tetap bermain. Di sisi lain, Haliburton sangat ingin membawa Pacers meraih juara dan mereka hanya terpaut satu gim.

Haliburton sempat meminta pendapat Kevin Durant sebelum memutuskan tetap tampil di Gim 6. Mereka memiliki kisah serupa. Cedera di Final NBA dan timnya menelan kekalahan saat perebutan trofi Larry O’Brian.

“Tidak. Saya tidak menyesal. Saya akan berkata jujur. Saya menelpon KD setelah pemeriksaan MRI usai Gim 1. Saya bilang kepadanya, ‘Bro, apakah kami menyesal bermain dalam gim saat kena cedera itu?’ Dia menjawab, ‘Tidak sama sekali,” ungkap Haliburton.“Saya seperti, baiklah, saya memang tidak akan berubah pikiran. Jadi saya senang KD bilang begitu. Itu membuat saya merasa sedikit lebih baik. Tetapi yang jelas, saya tidak menyesali pertandingan itu,” imbuhnya.

KD pernah memiliki kondisi serupa saat berlaga di Final NBA 2019 bersama Golden State Warriors. Ia juga dalam kondisi cedera saat menjalani seri tersebut. Pada akhirnya KD jatuh di Gim 5 dan mengalami cedera Achilles. Warriors kalah dan KD harus menepi selama satu musim.

Begitu halnya dengan Haliburton. Ia terjatuh di Gim 7. Gim penentuan melawan Oklahoma City Thunder. Pacers tidak bisa meraih keunggulan tanpa kehadiran Haliburton di lapangan. Gelar NBA 2025 itu melayang.

Haliburton akan melewatkan NBA 2025-2026. Padahal ia sedang menanjak dalam tiga musim terakhir. Musim lalu Haliburton mencatat rata-rata 18,6 poin, 3,5 rebound, dan 9,2 asis per gim. Haliburton beberapa kali menjadi penentu kemenangan Pacers di Playoff NBA 2025

post

NBA Michael Jordan Menganggap LeBron Sebagai “Ancaman”

Michael Jordan dan LeBron James menjadi dua nama besar dan ikon bola basket dunia. Tapi keduanya tidak akrab. Analis NBA Brandon “Scoop B” Robinson menilai Jordan memiliki jiwa kompetitif yang tinggi menganggap LeBron seperti pesaing alih-alih sebagai seorang pemain yang pantas dibimbing.

Jordan dan LeBron sebenarnya tidak punya masalah apapun secara pribadi. Juga tidak pernah terlibat perselisihan seperti jamak terjadi diantara nama besar NBA. Hanya saja kedua legenda itu tampak berada di area abu-abu. Saling menghormati tapi tidak akrab.

Dari penuturan Robinson dalam siniar Basketball Society tersebut, ia menjelaskan analisa bahwa Jordan tidak akan membantu LeBron untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi dalam persaingan antar pemain sepanjang masa.

“Perbicaraan tentang Michael dan LeBron akan semakin intensif menjelang akhir karier LeBron. Anda tentu tidak ingin memberi pesaing Anda nasihat apapun untuk mengejar saya,” tutur Robinson.

Jordan dan LeBron datang dalam generasi yang berbeda. Jordan pensiun (yang ketiga kalinya) pada 22 tahun yang lalu. Gim terakhir Jordan terjadi pada 16 April 2003. Tepat setelah itu, LeBron baru masuk liga pada 26 Juni 2003. Tepatnya saat LeBron menjadi No. 1 NBA Draft 2003.

Seperti halnya pemain lain yang memiliki sosok idola, Jordan juga menjadi inspirasi LeBron. LeBron mengenakan No. 23 saat terpilih oleh Cleveland Cavaliers. Nomor tersebut juga menjadi angka ikonik Jordan. LeBron sempat mengenakan No. 6 kemudian kembali ke No. 23 lagi. Angka tersebut dipensiunkan oleh NBA setelah meninggalnya Bill Russell pada 2022.

Meski demikian, menurut penuturan Robinson, tidak pernah terlintas dalam pikiran LeBron bahwa dia akan bermain untuk Chicago Bulls. Sebab, bayang-bayang Jordan dalam waralaba tersebut sangat kuat dan tidak mungkin ada pemain lain yang bisa menandingi hal itu. Saat ini Jordan “menjaga jarak” dan tidak memberikan panduan LeBron meriah enam gelar juara atau lebih.

Perbicaraan Jodan dan LeBron dalam Greatest of All Time (GOAT) memang tidak akhir. Kedua selalu dibanding-bandingkan dari segi pencapaian juara, penghargaan individu, ketangkasan, hingga jumlah kekayaan.

Jordan bermain selama 15 musim pada 1994-2003. Ia sempat pensiun pada 1993-1994 dan 1998-2001. Jordan meraih enam gelar NBA, lima MVP NBA, dan 14 All-Star. Jordan bermain untuk Bulls dan Washington Wizards.

Sedangkan LeBron sedang menatap rekor sebagai pemain pertama yang tampil di musim ke-23. LeBron telah mengumpulkan empat gelar juara, empat MVP NBA, dan 21 All-Star serta (salah satunya) rekor pencetak poin terbanyak sepanjang masa.

Kisah Jordan-LeBron akan terus berlanjut hingga LeBron menutup kariernya. LeBron menjalani tahun terakhir kontraknya dengan Los Angeles Lakers yang mungkin menjadi musim terakhirnya.

post

NBA Trofi MVP Final NBA Kevin Durant Lebih Banyak, Stephen Curry Tidak Iri

Stephen Curry selalu setia dengan Golden State Warriors. Curry juga menjadi wajah utama waralaba. Mereka melalui enam Final NBA dengan empat gelar. Tapi Curry hanya pernah meraih sekali MVP Final NBA. Dua jadi milik Kevin Durant.

Gelar itu didapat Curry setelah KD tidak lagi berseragam Warriors. Padahal Curry saat itu sedang dalam mode MVP. Ia menjadi MVP NBA 2015 dan 2016. Sedangkan KD telah meraihnya pada 2014 bersama Thunder.“Saya tidak bisa menghindari topik pembicaraan ini karena kami lolos ke Final NBA empat kali beruntun dengan memenangkan tiga diantaranya. Pada Final NBA 2018, saya rasa hampir mendapatkannya. Tapi saya bermain buruk di Gim 3. KD-lah yang bermain luar biasa sepanjang seri,” kata Curry dalam wawancara saat tur di Cina.

Warriors mengawali dominasinya dengan menjadi juara NBA 2015. Pada saat itu Andre Iguodala yang dinobatkan sebagai MVP Final NBA 2015. Kemudian KD menjadi MVP Final NBA 2017 dan 2018. Warriors juara NBA 2022 dan akhirnya Curry menjadi pemain terbaik di seri final.

Warriors benar-benar mendominasi pada 2017 dan 2018 itu. Merek menjadi tim terakhir yang meraih gelar beruntun hingga saat ini. Warriors kembali ke Final NBA 2019. Tetapi upaya Warriors meraih three peat gagal karena badai cedera.

Dalam Final NBA 2019 itu, KD mengalami cedera Achilles di Gim 5. Akhirnya Toronto Raptors yang menjadi juara baru NBA setelah memenangkan Gim 6. KD meninggalkan Warriors pada musim panas dan bergabung dengan Brooklyn Nets.

Cedera juga menimpa Curry dan Klay Thompson dalam dua musim berikutnya. Warriors tidak lolos playoff 2020 dan 2021. Setelah itu mereka bangkit di musim berikutnya. Warriors mencapai Final NBA 2022 dan mengalahkan Boston Celtics 4-2. Curry mutlak menjadi MVP Final NBA 2022.

Tetapi Curry tidak memikirkan pencapaian sebagai pemain terbaik di Final NBA itu. Ia lebih mementingkan hasil tim yakni menjadi juara NBA. Curry mengoleksi empat trofi Larry O’Brien. Jumlah yang sama seperti milik LeBron, Shaquille O’Neal, Manu Ginobili, hingga Tony Parker.

“Saya tidak terlalu memikirkannya. Saya hampir memikirkannya pada 2018. Tapi saya lebih suka memiliki cincin juara dan tentu saja kesempatan mendapatkan cincin. Tetapi KD KD memang lebih pantas menjadi MVP Final,” imbuh Curry.

post

NBA Anthony Edwards Ingin Ngedunk Di Depan Yao Ming

Anthony Edwards mengunjungi Cina dalam rangka tur “Believe That” bersama Adidas. Pemain Minnesota Timberwolves itu pun juga bertemu dengan Yao Ming, sosok legenda NBA yang saat ini menjabat sebagai Presiden Federasi Bola Basket Cina.

Edwards tetaplah Edwards yang memiliki kepercayaan diri tinggi dan trash talk yang ikonik. Bahkan Yao Ming pun tidak luput dari trash talk pemain berjuluk Ant-Man tersebut. Edward berfoto bersama Yao Ming dan memberi komentar kocak khas Edwards. “Saya akan melakukan dunk di depan Yao. Salut untuk salah satu pemain terhebat sepanjang masa,” tulis Edwards dalam unggahannya di media sosial Thread.

Jangankan Yao Ming. Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga pernah kena trash talk Edwards saat Olimpiade Paris 2024. Momen tersebut terabadikan dalam serial dokumenter Netflix “Court of Gold” di episode pertama. “Aku sang kebenaran,” kata Edwards kepada Obama. Kemudian potongan video itu viral di dunia maya.

Edwards sendiri dikenal sebagai salah satu pemain berbakat dan memukau di NBA saat ini. Pemain 24 tahun itu memang berlaga penuh percaya diri dan menganggap pemain bertahan sebagai rintangan yang harus dihadapi. Dan dilompati. Edwards merasa Yao Ming sebagai pemain yang menantang. Yao Ming memiliki postur 229 cm. Ia juga masuk dalam empat pemain tertinggi dalam sejarah NBA. Daftar tersebut dipimpin oleh Gheorghe Muresan (231 cm), Manute Bol (231 cm), dan Tacko Fall (229 cm).

Yao Ming merupakan pemain internasional pertama yang terpilih sebagai top draft NBA. Datang dari Shanghai Sharks, Yao Ming menjadi No. 1 NBA Draft 2002 oleh Houston Rockets. Ia bermain aktif delapan musim dan selalu masuk All-Star. Kecuali saat cedera pada 2010. No. 11 juga telah dipensiunkan oleh Rockets. Namanya tercatat di Naismith Memorial Basketball Hall of Fame dan FIBA Hall of Fame.

Mungkin Edwards akan melakukan dunk di atas Yao Ming jika punya kesempatan. Sayangnya, ia tidak bermain di generasi yang sama dengan Yao Ming. Sehingga harapan kita untuk melihat Edwards melompati Yao Ming mungkin tidak akan terpenuhi.

Kecuali jika itu terjadi NBA All-Star. Katakanlah NBA mengundang Yao Ming entah sebagai juri atau tamu undangan. Kemudian Edwards menjadi peserta Kontes Slam Dunk. Ini skenario yang paling memungkinkan. Seperti halnya Mac McClung melompati Shaquille O’Neal.

Edwards sendiri belum pernah ikut event tersebut. Banyak penggemar yang meminta Edwards mengikuti Kontes Slam Dunk suatu saat. Tidak sabar ingin melihat Ant-Man berlaga di All-Star Week.

https://journalpress.web.id/

https://indonesian-efl-journal.org/

https://effendidikan.com/

post

NBA 6 Pemain NBA yang Sulit Dijaga Versi LeBron James

LeBron James masih bermain basket tingkat atas, bahkan saat ia memasuki musim NBA ke-23 di usia 40 tahun. Legenda basket ini, yang sering disebut sebagai yang terhebat sepanjang masa, dan terus meraih penghargaan besar. Terakhir dia masuk dalam All-NBA Second Team pada musim 2024-2025. Namun LeBron tidak hanya fokus pada dirinya sendiri. LeBron berbicara jujur ??tentang pemain mana di liga saat ini yang paling sulit dihentikan.

Selama 22 tahun berkarier di liga, LeBron telah mencapai lebih dari yang pernah dicapai kebanyakan pemain. Ia baru-baru ini masuk ke dalam tim All-Star dan All-NBA untuk ke-21 kalinya secara berturut-turut, sesuatu yang belum pernah dilakukan siapa pun sebelumnya. Dikenal karena kekuatan, atletisitas, dan disiplinnya, ia masih mengungguli kebanyakan pemain muda. Tapi LeBron juga mengamati pemain-pemain NBA yang memang sulit untuk dijaga. Berikut daftarnya:

6. Kevin Durant

Kevin Durant, yang kini berusia pertengahan 30-an, masih membuat para pemain bertahan lawan ketakutan. LeBron dan KD telah bertarung berkali-kali, termasuk tiga pertandingan Final NBA, dan Durant dua kali dinobatkan sebagai MVP Final. Kombinasi tinggi badan, keterampilan, dan tembakan Durant menjadikan dia salah satu pencetak skor paling efisien yang pernah ada.

Meskipun kehilangan sebagian kemampuan atletisnya karena cedera, kemampuan Durant untuk mencetak angka tidak menurun. Ia telah mencetak antara 25-32 poin per pertandingan selama hampir dua dekade. Apa yang membuatnya istimewa? Kemampuannya untuk melepaskan tembakan melewati pemain bertahan dengan mudah. ??Dengan tinggi hampir 2 meter dan tembakan lompat yang halus, KD hampir mustahil untuk dijaga.

5. Stephen Curry

Berikutnya dalam daftar LeBron adalah Stephen Curry, rival lama lainnya. Curry memang tidak terlalu kuat secara fisik, tetapi tembakannya yang tak tertandingi telah mengubah permainan.

Curry menarik pemain bertahan menjauh dari ring dan membuka ruang bagi rekan satu timnya. Kehadirannya saja sudah memaksa pertahanan lawan untuk melakukan kesalahan. Dengan tembakan cepat dan jangkauan yang tak terbatas, tembakan Curry selalu menjadi ancaman. Dia juga seorang pengumpan yang cerdas dan bermain dengan efisiensi tinggi. Persentase tembakan akuratnya sebesar 62,5 persen adalah salah satu yang terbaik, terutama untuk seorang garda bertubuh kecil.

4. Giannis Antetokounmpo

LeBron membandingkan Giannis dengan legenda seperti Shaquille O’Neal dan Wilt Chamberlain. Dia cepat, kuat, dan mencatatkan statistik yang luar biasa dari tahun ke tahun. Ukuran tubuh dan keterampilannya menjadikan dia kekuatan di kedua ujung lapangan, dan di usianya yang baru 30 tahun, dia masih dalam masa keemasannya.

Giannis sering bertindak sebagai playmaker utama Milwaukee. Ia rata-rata mencetak setidaknya 27 poin, 11 rebound, dan 5 asisper pertandingan selama tujuh musim berturut-turut dan selalu berada di 4 besar dalam pemungutan suara MVP di semua musim tersebut.

3. Luka Doncic

Luka Doncic, rekan setim terbaru LeBron, baru berusia 26 tahun, tetapi sudah mengukir sejarah. Ia memimpin Dallas Mavericks ke Final NBA 2024 dan telah mencatat statistik yang luar biasa sejak tahun pertamanya. Jika ia meningkatkan kebugaran dan pertahanannya, Luka bisa menjadi salah satu pemain terhebat sepanjang masa.

Luka bermain dengan cara yang berbeda , ia tidak cepat atau eksplosif, tetapi gerak kakinya, kekuatan, dan pengambilan keputusan yang cerdas membuatnya mematikan. Ia rata-rata mencetak hampir 29 poin, 8 rebound, dan 7 asisper pertandingan dan merupakan salah satu pengumpan terbaik di liga.

2. Nikola Jokic

Nikola Jokic telah menjadi mimpi buruk bagi LeBron dan Lakers. Pemain asal Serbia ini dikenal karena gayanya yang unik, tidak mencolok, tetapi sangat efektif.

Ia akhirnya mencatatkan rata-rata tripel-dobel selama satu musim penuh pada musim 2024-2025, dengan rata-rata 29,6 poin, 12,7 rebound, dan 10,2 asis per pertandingan. Jokic adalah pemain big man dengan passing terbaik sepanjang sejarah dan memiliki tangan yang lembut di sekitar ring. Ia mencetak angka, rebound, dan membuat semua orang di sekitarnya bermain lebih baik.

1. Joel Embiid 

Sejatinya, Joel Embiid berada di puncak daftar pemain yang sulit dijaga menurut versi LeBron James. Tapi syaratnya adalah ketika dia sehat. Sayangnya, cedera telah membatasi waktu bermainnya belakangan ini. Ia hanya bermain 58 pertandingan selama dua musim terakhir. Namun, ketika Embiid sehat, ia hampir mustahil dihentikan. Dengan tinggi 2,2 meter dan tembakan lompat yang mulus, Embiid rata-rata mencetak 31,5 poin, hampir 11 rebound, dan lebih dari 4 asis antara tahun 2021 dan 2024.

Ia meraih gelar MVP pada tahun 2023 dan tetap menjadi salah satu pemain satu lawan satu paling dominan di dunia. Jika ia bisa bebas dari cedera, musim gemilang lainnya bisa saja segera tiba.

Daftar LeBron menunjukkan bahwa dominasi datang dalam berbagai bentuk, mulai dari tinggi badan dan kekuatan hingga keterampilan dan kreativitas. Baik melalui kekuatan murni seperti Giannis dan Embiid maupun gaya unik seperti Curry dan Jokic, setiap pemain telah menguasai cara mereka sendiri untuk menguasai permainan.

post

NBA Warriors Tidak Lelah Mengejar LeBron James

Golden State Warriors memiliki ambisi untuk membawa LeBron James ke Bay Area. Dari berbagai laporan menyebutkan bahwa waralaba itu selalu berupaya melakukan pertukaran dengan Los Angeles Lakers saat bursa transfer.

Warriors kerap mengontak Lakers untuk melakukan pertukaran dalam 18 bulan terakhir. Mereka menyatakan minatnya dalam perdagangan LeBron. Warriors ingin memasangkan LeBron dengan Stephen Curry di NBA.“Selama masa depan LeBron James di Los Angeles masih belum pasti, Golden State niscaya disebut-sebut sebagai calon peminat. Saya dengar Warriors menghubungi Lakers beberapa kali selama 18 bulan terakhir untuk melihat skema pertukaran pemain untuk menyandingkannya dengan Stephen Curry,” ujar laporan Jake Fischer melalui The Stein Line.

Sebenarnya kabar Warriors mendekati LeBron pernah gencar terjadi pada Februari 2024 lalu. Kabar tersebut awalnya dipublikasikan oleh Adrian Wojnarowski. Pada saat itu pemilik Warriors Joe Lacob menghubungi Jeanie Buss, pemilik Lakers sebelumnya, untuk kemungkinan pertukaran LeBron.

Buss kemudian menghubungi agen LeBron yaitu Rich Paul. Dari titik inilah Warriors mendapat kenyataan bahwa mereka tidak bisa mendapatkan LeBron. Rich Paul menegaskan bahwa kliennya tetap bersama Lakers.

Sementara itu, LeBron memiliki klausul no-trade dalm kontraknya dengan Lakers. Artinya Lakers hanya bisa menukar LeBron jika LeBron setuju dengan pertukaran tersebut. Klausul tersebut merupakan hal yang langka di liga dan hanya beberapa pemain yang memilikinya.Kini kabar pertukaran LeBron kembali memanas di jeda musim. LeBron memang telah mengambil opsi pemain senilai 52,6 juta Dolar AS dengan Lakers pada Juli lalu. Ini menjadi pertama kali dalam karier LeBron mengambil opsi pemain.

LeBron juga dikabarkan ingin menutup karier sebagai pemain Lakers. Di sisi lain, keinginan LeBron bertahan di Lakers juga ada syaratnya. LeBron ingin Lakers dalam mode serius meraih gelar. Jika Lakers tidak berjalan sesuai harapan, mungkin saja LeBron minta ditukar di tengah NBA 2025-2026, yang menjadi musim ke-23 sekaligus (mungkin) musim terakhirnya.

Terlepas dari keputusan LeBron mengambil opsi pemain, itu tidak mengurangi upaya tim-tim lain untuk mendatangkan Sang Raja. Rich Paul mengakui ada beberapa tim yang menghubunginya untuk pertukaran. Ia tidak menyebut nama. Tetapi rumornya ada Cavaliers dan Warriors.

LeBron dan Curry hanya pernah sekali satu tim dalam event kompetitif. Yakni saat memperkuat Olimpiade Paris 2024 dengan timnas Amerika Serikat. Itu merupakan Olimpiade yang paling banyak ditonton dalam sejarah. LeBron dan Curry membawa AS meraih emas kelima beruntun.

post

NBA No. 1 Derrick Rose Abadi di Langit-langit Chicago Bulls

Derrick Rose menjadi legenda Windy City. Tidak ada lagi pemain Chicago Bulls yang akan mengenakan No. 1. Waralaba Chicago Bulls akan mengibarkan jersei tersebut di langit-langit United Center. Acara tersebut berlangsung pada 24 Januari 2026 setelah Bulls menjamu Boston Celtics.

No. 1 Derrick Rose menjadi sosok yang kelima yang jerseinya menggantung di United Center. Namanya muncul setelah Jery Sloan (No. 4), Bob Love (No. 10), Michael Jordan (No. 23), dan Scottie Pippen (No. 33). Bulls tidak hanya memberi Rose penghormatan tersebut. Awal tahun lalu Wali Kota Chicago mengumumkan tanggal  4 Januari diperingati sebagai “Derrick Rose Day”. Pada saat yang sama CEO Bulls Michael Reindorf memberitahu Rose secara pribadi tentang rencana memensiunkan jerseinya. Rose mengumumkan pensiun pada 26 September 2024 dengan cara memasang wajahnya di surat kabar lokal di enam kota yang pernah menjadi timnya. Rose bermain aktif selama 15 musim di NBA dengan satu musim absen karena cedera ACL. Langkah Bulls memensiunkan No. 1 memang tepat. Rose adalah pemain yang berasal dari Chicago yang kemudian masuk perguruan tinggi di University of Memphis. Bulls kemudian memilih Rose sebagai No. 1 NBA Draft 2008. Rose merupakan prospek terbaik dalam generasinya. Awal kariernya begitu cemerlang. Rookie of the Year 2009 dalam genggaman. Musim kedua masuk All-Star. Puncaknya di musim ketiga dengan menjadi MVP NBA 2011. Rose baru berusia 22 tahun 7 bulan dan menjadi MVP termuda dalam sejarah NBA. Sosoknya menjadi pencetus ‘Derrick Rose Rule’ yang memungkinkan seorang pemain ruki dengan prestasi cemerlang (MVP, All-Star, All-NBA) bisa mendapatkan kontrak maksimal. Aturan tersebut kini menjadi warisan pemain-pemain muda mendapatkan gaji tinggi. Rose menandatangani kontrak lima tahun dengan nilai 94,8 juta Dolar AS pada Desember 2011.

Tetapi kiprah Rose di NBA terkendala oleh cedera ACL. Cedera tersebut terjadi di Gim 1 ronde pertama Playoff NBA 2012 melawan Philadelphia 76ers. Rose absen di musim berikutnya dan penampilannya pun tidak sama lagi. All-Star 2012 menjadi pencapaian terakhirnya.

Rose menghabiskan tujuh musim dengan Bulls. Ia tampil dalam 406 gim dan hanya sekali menjadi pemain cadangan. Rose memiliki rata-rata 19,7 poin, 3,7 rebound, dan 6,2 asis bersama Bulls.

Setelah dari Chicago, Rose berlabuh ke Knicks, Cavaliers, Timberwolves, Pistons, dan terakhir menjadi pemain Grizzlies. Rose bermain selama total 723 gim dengan rata-rata karier 17,4 poin.

post

NBA Russell Westbrook Mungkin Tidak Kembali ke NBA

Russell Westbrook menjadi salah satu nama yang masih dalam pusaran free agency. Namanya dikaitkan dengan Sacramento Kings. Tetapi justru ada kemungkinan MVP NBA 2017 malah keluar dari NBA. Bisa jadi pensiun atau bermain di luar negeri.

Prediksi tersebut dikemukakan oleh insider NBA Jake Fischer. Hingga saat ini Kings yang disebut sebagai peminat satu-satunya Westbrook masih belum membuat keputusan. Ini menguatkan prediksi Fischer bahwa Westbrook mungkin tidak kembali ke NBA sama sekali.

“Kami masih menunggu untuk melihat langkah-langkah lain tentang apa yang mungkin dilakukan Kings sebelum mereka mencoba mendatangkan Russell Westbrook,” ujar Fischer dilansir melalui laman Basketnews.

Dari laporan sebelumnya, Kings akan menaruh Westbrook sebagai pemicu potensial dan pencetak skor andalan bersama Domantas Sabonis, Zach LaVine, dan DeMar DeRozan, terlepas dari usia Westbrook yang masuk jajaran pemain veteran di liga.

Usainya sama dengan Kevin Durant dan DeMar DeRozan. Westbrook akan berusia 37 tahun pada 12 November mendatang. Jika mengacu pada data musim lalu, Westbrook memang tidak masuk jajaran yang tertua, yang saat ini pegang oleh LeBron James dan Chris Paul.

“Sacramento menjadi satu-satunya tujuan yang selama ini kami pertimbangkan untuk Russell Westbrook. Saya dengar di awal minggu ini bahwa Kings pilihan yang paling mungkin baginya jika ia benar-benar bermain di NBA,” lanjutnya.Westbrook telah melalui 17 musim di NBA. Ia memulainya sebagai No. 4 NBA Draft 2008 dari UCLA. Westbrook menghabiskan 11 tahun di Seattle SuperSonics/Oklahoma City Thunder. Ia juga pernah bermain untuk Rockets, Wizards, Lakers, dan Clippers.

All-Star sembilan kali itu terakhir bermain selama satu musim dengan Denver Nuggets. Westbrook tampil dalam 75 gim dengan 36 kali sebagai starter. Ia membukukan rata-rata 13,3 poin, 4.9 rebound, 6,1 asis, dan 1,4 steal per gim.

Westbrook masih tercatat sebagai pemain dengan tripel-dobel terbanyak di NBA. Pemain asal California, AS itu mengoleksi 203 tripel-dobel selama kariernya. Terbanyak datang pada musim 2020-2021 dengan 38 tripel dobel dan 2018-2019 dengan 34 tripel-dobel.

post

NBA Rumor LeBron James Pensiun Membuat Tiket NBA 2025-2026 Melonjak

Kabar tentang kapan LeBron James gantung sepatu terus terdengar. Tidak ada yang tahu pasti kecuali sang bintang sendiri. LeBron belum buka suara apakah NBA 2025-2026 menjadi musim terakhirnya. Tetapi para penggemar mengambil langkah antisipasi dengan memanfaatkan sebaik mungkin momen LeBron pada musim berikutnya.

Selain itu, NBA 2025-2026 akan penuh dengan sejarah untuk LeBron. MVP NBA empat kali itu menatap rekor sebagai pemain pertama yang mencapai 23 musim. Kemudian berbagai rekor lain yang hanya dipecahkan oleh pemain berusia 41 tahun. LeBron genap berusia 41 tahun dalam empat bulan lagi.

LeBron mendapat porsi yang utama di liga. Seperti dengan mengisi salah satu dari gim pembuka musim pada 21 Oktober mendatang. Tim asuhan JJ Redick itu berhadapan dengan Golden State Warriors di Crypto.com Arena, Los Angeles. Pertandingan tersebut juga menjadi pertemuan ke-57 untuk LeBron dengan Stephen Curry. Ditambah lagi NBA Christmas Day melawan Rockets.

Pertandingan menarik lainnya yang mencuri perhatian adalah lawatan Lakers ke New York di Madison Square Garden. Lakers bertemu dengan New York Knicks pada 1 Februari 2026. Harga tiket melonjak dengan rata-rata di atas 1000 Dolar AS atau Rp16,2 juta. Banyak yang percaya bahwa ini merupakan kunjungan terakhir LeBron sebagai pemain di venue legendaris tersebut.

Kombinasi dari berbagai faktor itulah yang membuat NBA 2025-2026 semakin diminati. Terutama dalam pertandingan Los Angeles Lakers. Itupun kalau LeBron tetap bersama Lakers dan tidak meminta pertukaran tiba-tiba pada musim mendatang.

LeBron kini sedang memegang opsi pemain yang bernilai 52 juta Dolar AS. Ini menjadi pertama kali dalam kariernya LeBron mengambil opsi pemain. Selama lebih dari dua dekade berganti tim dari Cavaliers ke Heat lalu ke Cavaliers lagi dan ke Lakers, LeBron selalu mengambil free agency.

Pihak LeBron melalui agennya, Rich Paul, menuturkan pihaknya tetap bertahan di Lakers tetapi juga mendorong waralaba tersebut untuk bersaing meraih gelar. LeBron masih berambisi meraih cincin kelima. Raihan lima gelar setidaknya membuat namanya sejajar dengan pencapaian legenda Lakers lainnya yaitu Magic Johnson dan Kobe Bryant. Serta Kareem Abdul-Jabbar dengan lima gelar plus satu dengan Bucks.